“KENAPA SIH, KAMU ENGGAK PERNAH MAU DENGERIN AKU?”
“Lagian, kenapa kamu selalu cerita ke Yanto duluan?”
Cara menulis huruf kapital – Saat membaca percakapan di atas, apa yg ada dalam benakmu? Kalau kamu merasa ada yang tidak beres dengan percakapan yang identik digunakan oleh sepasang kekasih itu, maka kamu tidak sepenuhnya keliru. Karena penggunaan kapital pada kalimat pertama merujuk pada bentuk ungkapan marah yang dilontarkan lewat pesan singkat atau chat WA.
Tapi sejatinya, penggunaan huruf kapital berdasarkan kaidah bahasa Indonesia bukan dalam bentuk marahnya seseorang dalam pasangannya. Kalau itu sih lebih pada produk komunikasi rakyat kita zaman sekarang. Hehehe~
Cara Menulis Huruf Kapital yang Benar
Nah, buat lebih lanjutnya, berikut akan dijabarkan Cara Menulis Huruf Kapital yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia seperti yang dikutip melalui laman resmi Ayo Berbahasa. Simak selengkapnya di bawah ini.
1. Huruf Kapital Dipakai Sebagai Huruf Pertama Diawal Kalimat
Contoh:
Kapan engkau mau ketemu orang tuaku?
Galih sedang mencari pekerjaan baru.
2. Huruf Kapital Digunakan Pada Huruf Pertama Berunsur Nama Orang & Julukan
Contoh:
- Dewa Tempur
- Ozi Klitih
- Park Ji Sung
- Susilo Bambang Y.
3. Awal Kalimat Dalam Petikan atau Kalimat Langsung
Contoh:
- Adik bertanya, “Hari ini kita makan apa, Bu?”
- Tetua desa itu berpesan, “Jangan hingga kita lengah menggunakan serangan mereka!”
- “Mereka gugur pada pertempuran, Mar,” kata Bagong.
4. Gunakan Huruf kapital pada Nama Kepercayaan, Buku Kudus, Tuhan, dan Kata Ganti Tuhan
Contoh:
- Al-Qur’an
- Alkitab
- Islam
- Kristen
- Hindu
- Allah
- Tuhan
- hamba-Nya
[CATATAN]
Belum lama ini, Kemenag RI meminta Badan Bahasa buat mengubah ejaan nama serapan menurut bahasa Arab untuk enam istilah, diantaranya:
- Alquran –> Al-Qur’an
- Baitulmakdis –> Baitulmaqdis
- Kakbah –> Ka’bah
- Lailatulkadar –> Lailatulqadar
- Masjidilaksa –> Masjidilaqsa
- Rohulkudus –> Ruhulkudus
5. Gunakan Huruf Kapital pada Nama Jabatan & Pangkat yang Diikuti Nama Orang, Nama Instansi, atau Nama Tempat
Contoh:
- Perdana Menteri Australia
- Profesor Galih
- Wakil Presiden Ma’ruf Amin
- Proklamator Republik Indonesia (Soekarno-Hatta)
6. Huruf Kapital digunakan pada Nama Bangsa, Suku Bangsa, & Bahasa
Contoh:
- bahasa Indonesia
- suku Jawa
- bahasa Sunda
[CATATAN]
Ketentuan ini nggak berlaku ketika nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa mengalami proses derivasi atau kata dasar yg menerima imbuhan. Contoh:
- pengindonesiaan kata asing
- keinggris-inggrisan
7. Huruf Pertama Nama Tahun, Bulan, Hari Besar Juga Memakai Kapital
Contoh:
- tahun Hijriah
- bulan April
- hari Minggu
- hari Lebaran
- hari Natal
- hari Sumpah Pemuda
8. Huruf Kapital Dipakai Dalam Nama Kejadian Sejarah
Contoh:
- Perang Dunia II
- Perang Bharatayudha
- Konferensi Meja Bundar
9. Nama Geografi Juga memakai Huruf Kapital
Contoh:
- Yogyakarta
- Dataran Tinggi Dieng
- Selat Sunda
- Gunung Merapi
- Laut Merah
- Danau Toba
- Jalan Kalimantan
- Gang Potlot
Nama geografi tidak perlu memakai huruf kapital, jika:
Huruf pertama nama geografi yang bukan nama diri.
Contoh:
- berenang pada danau
- menyeberangi bahari
Huruf pertama nama geografi dipakai menjadi nama jenis
Contoh:
- petai cina
- talas bogos
- jeruk bali
Nama yg disertai nama geografi & adalah nama jenis bisa dikontraskan atau disejajarkan menggunakan nama jenis lain dalam kelompoknya. Contoh nama jenis:
- Firdaus menjual aneka macam kuliner berbahan pokok nasi, misalnya nasi padang, nasi kuning, nasi goreng, & nasi uduk.
- Saya selalu menyimpan kunci inggris, kunci ring, kunci pas, kunci T, & kunci L di bagasi motor.
Contoh yg bukan nama jenis:
Ajeng baru saja membeli batik Cirebon, batik Solo, batik Jogja, dan batik Pekalongan.
10. Pada Lambang Kenegaraan
Huruf kapital digunakan menjadi alfabet pertama pada nama negara, lembaga, badan, organisasi, atau dokumen (termasuk seluruh bentuk kata ulang sempurna), kecuali istilah tugas (di, ke, berdasarkan, dan, yang, dan buat). Contoh:
- Republik Indonesia
- Perserikatan Bangsa-Bangsa
- Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
- Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor dua Tahun 2014 tentang Pedoman Tata Naskah Dinas