Capung merupakan salah satu jenis serangga yang mudah ditemukan di Indonesia, bahkan capung juga bisa ditemukan di pekarangan rumah tanpa harus datang ke area perairan atau persawahan. Capung banyak tumbuh dan berkembang biak di Indonesia karena memang capung ini merupakan salah satu jenis serangga yang cocok untuk hidup di cuaca atau iklim yang tropis seperti Indonesia.
Spesies dari capung ini sendiri adalah odonatan atau termasuk kedalam jenis serangga yang bisa terbang. Capung sendiri diyakini sebagai salah satu jenis serangga yang sudah hidup sejak zaman purba dulu. Hanya saja sejak awal kemunculannya sampai saat ini capung tersebut sudah mengalami banyak evolusi sampai akhirnya munculah bentuk capung yang ada saat ini di Indonesia.
Tapi jika serangga lainnya yang biasa ada di sawah atau perairan biasanya memakan sari makanan dari tumbuhan, maka capung ini berbeda karena capung termasuk hewan karnivora dan makanannya adalah serangga lainnya yang lebih kecil. Meski terlihat kecil tapi ternyata capung bisa berubah menjadi sangat ganas jika suda berhubungan dengan serangga buruannya.
Capung sendiri tidak hanya terkenal sebagai pemburu atau predator hebat serangga lain di darat tapi juga di udara. Kemampuan terbang dari capung ini sangatlah cepat dan juga gesit. Ditambah lagi dengan kemampuan penglihatan capung yang bisa melihat bahkan hingga arah 360 derajat. Badan capung yang kecil dan ringan akan sangat memudahkan capung saat terbang dan mengejar mangsanya.
Tapi tahukah anda dibalik segala kehebatan capung tersebut ternyata capung membutuhkan waktu yang sangat lama untuk dapat berkembang biak. Dalam satu kali proses daur hidup capung bahkan bisa memakan waktu hingga 7 tahun sebelum akhirnya capung bisa hidup sebagai capung dewasa. Untuk lebih jelasnya berikut ini penjelasan mengenai siklus daur hidup capung.
- Fase menjadi telur
Pada tahapan ini capung betina dewasa akan mulai menetaskan telur – telurnya di permukaan air yang tenang atau permukaan daun yang ada di dekat air. Dalam sekali bertelur biasanya capung betina bisa menghasilkan hingga ribuan telur. Telur capung umumnya berbentuk panjang bulat dan pada bagian ujungnya terdapat lubang kecil untuk memasukan sperma.
Saat menetaskan telur – telurnya biasanya indukan capung bisa memakan waktu hingga 3 – 4 hari. Setelah semua telur tersebut menetas nantinya telur membutuhkan waktu sekitar 1 – 3 minggu tergantung kepada cuaca sebelum akhirnya berubah menjadi nimfa.
- Fase menjadi nimfa
Setelah telur capung menetas maka capung akan memasuki fase menjadi seekor nimfa. Nimfa sendiri merupakan serangga kecil sebelum akhirnya nanti bisa berubah menjadi capung dewasa. Selama menjadi nimfa ini maka alat pernapasan yang dimiliki nimfa adalah insang internal yang memungkinkan nimfa untuk bernafas di darat dan di air.
Proses saat menjadi nimfa ini sangat memakan waktu karena dibutuhkan waktu sekitar 4 tahun sebelum akhirnya nimfa berubah menjadi capung dewasa. Selain itu nimfa juga harus melalui proses pergantian kulit sebanyak 8 – 12 kali sebelum akhirnya memiliki kulit permanennya.
- Fase menjadi capung dewasa
Setelah melewati fase menjadi nimfa yang sangat lama barulah nimfa berubah menjadi capung dewasa. Tanda nimfa telah menjadi capung dewasa adalah tumbuhnya sayap dan juga kemampuan untuk melakukan reproduksi selanjutnya. Nantinya seiring dengan bertambahnya usia capung maka warna kulit dan juga kemampuan terbangnya akan semakin baik.