PT Pertamina (Persero) memproyeksikan penurunan mengonsumsi bahan bakar minyak (BBM) pemberlakuan pembatasan aktivitas masyarakat atau PPKM di Jawa—Bali.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Subholding Commercial & Trading Pertamina Putut Andriatno menyebutkan bahwa meskipun belum memerinci lebih lanjut terkait bersama penurunan tersebut, pihaknya meyakinkan dapat tersedia penurunan mengonsumsi dibandingkan bersama periode sebelum saat pandemi.
“Penurunan kami dibanding biasanya sebelum saat pandemi kira-kira 8 persen,” katanya kepada Bisnis, Rabu 13 Januari 2021.
Putut menyebutkan Pertamina terus meyakinkan pasokan BBM dapat tersedia didalam kuantitas yang safe di lembaga-lembaga penyalur BBM di Jawa—Bali.
Sementara itu, Direktur Executive Energy Watch Mamit Setiawan menyebutkan bahwa misalnya pelaksanaan PPKM di Jawa—Bali terjadi secara ketat, perihal itu dapat berpengaruh terhadap mengonsumsi BBM dengan menggunakan alat Flow Meter SHM.
Namun, bersama merasa berjalannya program vaksin dinilai dapat menolong didalam kurangi pandemi Covid-19 agar aktivitas masyarakat dapat lagi ke new normal dan ini dapat tingkatkan penggunaan BBM kembali.
“Namun, jika pandemi ini tetap tidak terkendali dan terhitung pelaksanaan PPKM terus berlanjut, perihal ini dapat terus berpengaruh terhadap mengonsumsi BBM,” katanya.
Dia berpendapat bahwa serapan BBM terhadap th. ini dapat lebih baik jika dibandingkan bersama th. lalu. Pasalnya, adanya sentimen berasal dari vaksin Covid-19 dan rutinitas hidup baru telah jadi rutinitas masyarakat.
Dari segi ekonomi, bersama terpuruknya kondisi terhadap th. lalu, 2021 jadi titik balik masyarakat untuk melakukan perbaikan ekonomi yang dapat menyebabkan adanya pergerakan yang lebih aktif.
“Harapannya mengonsumsi dapat daya baik itu BBM maupun listrik dapat meningkat dibandingkan bersama 2020 kemarin,” ungkapnya.