Semenjak menebarnya virus covid 19 atau corona yang meangkibatkan PSBB sampai lockdown membuat langkah bekerja berbeda mencolok ke arah WFH. WFH ini berarti work from home atau kerja di rumah. Kemungkinan sebagian dari kamu telah ada yang lakukan tugas dari rumah dan rasakan kesannya. Karena langkah tugas tipe ini cukup unik, karena itu pada artikel ini akan mengulas bukti menarik WFH (Work From Home) sebagai opsi di periode wabah. Cek it out!
- Sudah diaplikasikan semenjak 1 juta tahun kemarin
Rupanya WFH telah ada saat sebelum menebarnya wabah covid 19. Langkah kerja di rumah telah diaplikasikan dari jaman Hunter-Gatherers (pemburu dan pengumpul) yang mana manusia lakukan pemburuan dan menanam beberapa bahan makanan di sekitar rumah mereka. Lantas WFH diaplikasikan pada jaman era tengah yang mana kehidupan mansia lebih kekinian.
Saat revolusi industri yang mengenalkan langkah bekerja kekinian yang mana beberapa karyawan ditugaskan bekerja di luar rumah berdasar ketrampilan yang mereka punyai. Tetapi, gagasan untuk bekerja di rumah kembali mucul di tahun 1970an berbentuk ide “telecommuting”.
Telecommuting ialah wujud kesepakatan kerja yang mana pegawai atau karyawan bisa bekerja secara fleksibel dan tidak harus ke kantor dengan mengoptimalkan tehnologi telekomunikasi.
- WFH mempunyai waktu kerja semakin lama dari kantor
WFH mempunyai saat yang semakin lama
Menurut CNBC International jika jam kerja pegawai semakin bertambah dimuka meja saat WFH. Memang betul bekerja di dalam rumah bisa mengirit pengeluaran karena tidak memakai transportasi. Tetapi, sudah pasti ada suatu hal yang lain saat kerja di rumah.
Ketidaksamaan ini kelihatan saat kita bekerja di kantor konsentrasi kita cuma tertuju pada tugas, dan kerja di rumah memerlukan usaha lebih agar membagikan fokus tugas dengan masalah individu/rumah hingga terkadang jenjang stress bisa semakin bertambah.
- Menjadi sasaran peretas dan cybercriminals
Wabah membuat pertambahan banyaknya orang yang lakukan WFH membuat beberapa hacker dan beberapa penjahat di jagat maya mulai menyimpan perhatiannya pada karyawan yang lakukan WFH. Tugas ini tentunya memerlukan akses internet dan sudah pasti buka jalan masuknya beragam tipe peretasan.
Diambil dari kaspersky.com, periset menulis kenaikan WFH menyebabkan pertambahan kegiatan beresiko berbentuk pengangkutan spamming, phishing, serta file beresiko. Disamping itu, beberapa peretas menarget instansi pengajaran dan badan pemerintahan.
Ini karena lembaga-lembaga itu sudah mengaplikasikan evaluasi dan usaha dari jauh. Penjahat jagat maya memercayakan minimnya sumber daya TI dan liabilitas seperti piranti lunak usang sebagai peluang untuk mereka.
- Tetap jadi opsi sesudah wabah usai
Meskipun nanti wabah ini berekahir peluang WFH masih tetap diaplikasikan, terutamanya perusahaan yang beroperasi di sektor IT dan telekomunikasi. Sama seperti yang kita mengetahui perusahaan seperti Facebook dan Amazon telah merencanakan semenjak wabah mulai menebar.
Ini memberikan jika nantinya WFH bisa menjadi opsi saat lakukan tugas untuk pegawai oleh perusahaan. Lantas bagimana dengan Work from home di Indonesia? Kelihatannya kita akan mengetahui jawabnya pada tahun sesudah wabah ini usai.
Baca juga: universitas terbaik di jepang
website pendidikan sehari hari